Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik
Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik
Apa perbedaan limbah organik dan anorganik? – Limbah jadi persoalan nyata-nyata bagi beraneka kalangan. Pengolahan yang tidak baik membawa dampak limbah tidak terurai dengan cepat dan sempurna padahal limbah tetap ada sepanjang waktu. Agar limbah dapat terolah dengan baik, hal pertama yang kudu diketahui adalah perbedaan limbah organik dan anorganik. Keduanya punyai cara pengolahan yang berbeda.
Pengolahan limbah adalah hal mutlak yang kudu diketahui seluruh masyarakat. Sebelum mengolah, terlebih pernah dijalankan pemisahan. Pemerintah sudah banyak sediakan daerah sampah yang berbeda untuk membuang limbah organik dan anorganik (lihat disini: Contoh Limbah Organik).
Sayangnya, penduduk yang belum mengetahui menganggap keduanya sama saja. Berikut merupakan perbedaan mendasar limbah organik dan anorganik yang kudu diketahui agar sistem pengolahan limbah dapat berjalan lancar.
1. Asal Limbah
Sesuai namanya, limbah organik berasal berasal dari suatu hal yang bersifat organik. Limbah organik berasal berasal dari makhluk hidup mulai berasal dari manusia, hewan, sampai tumbuhan. Segala hal yang terlepas berasal dari makhluk hidup dan jadi limbah disebut dengan limbah organik.
Hal ini berbeda dengan limbah anorganik. Limbah anorganik berasal berasal dari segala kesibukan yang dijalankan oleh manusia dan di luar hasil buangan makhluk hidup. Umumnya, limbah anorganik merupakan kumpulan senyawa kimia sintesis apa perbedaan limbah organik dan anorganik .
Baca juga: Cara Menanggulangi Pencemaran Air
2. Kemudahan Dekomposisi
Setiap limbah lewat sistem dekomposisi atau peruraian. Peruraian limbah melibatkan mikroorganisme seperti bakteri. Perbedaan limbah organik dan anorganik dapat diamati berasal dari sistem dekomposisinya. Limbah organik yang berasal berasal dari makhluk hidup lebih enteng untuk diurai oleh mikroorganisme, namun limbah anorganik susah terurai.
Akibatnya, sistem dekomposisi limbah anorganik membutuhkan sementara yang lebih lama dibandingkan limbah organik. Berdasarkan sistem dekomposisi tersebut, limbah anorganik jadi masalah yang lebih besar mengenai sistem pengolahannya.
3. Senyawa Penyusunnya
Limbah organik adalah limbah yang punyai senyawa utama bersifat karbon (C). Unsur C tidak cuma ditemui di limbah organik padat dan cair, namun juga di limbah gas. Limbah anorganik adalah limbah yang senyawa utamanya tidak punyai unsur karbon (lihat : Skema Daur Karbon). Perbedaan ini tidak dapat diamati secara segera dan orang awam akan sedikit kesulitan.
4. Contoh Limbahnya
Contoh limbah akan memudahkan didalam lihat perbedaan pada limbah organik dan anorganik. Dengan mengetahui contoh, maka diharapkan penduduk lebih mengetahui perbedaan keduanya. Berikut umpama masing-masing limbah organik dan anorganik.
Limbah Organik Limbah Anorganik
Sisa makanan (sayur, lauk, nasi, dan buah) Plastik (botol, kresek, sedotan)
Kulit telur Kain
Daun kering Kaleng dan bahan logam lain
Kulit pohon Perangkat elektronik
Kotoran manusia dan hewan baik padat maupun cair Kaca (gelas, piring, dan sebagainya)
5. Pengolahan Limbah
Pemisahan limbah organik dan anorganik adalah hal yang mutlak sebelum dijalankan pengolahan. Adanya pemisahan akan mempermudah sistem pengolahan yang akan dilakukan. Limbah organik kebanyakan tidak dapat digunakan lagi terkecuali mengubah bentuknya. Oleh dikarenakan itu, pengolahan limbah organik dijalankan dengan mempercepat sistem peruraiannya dan melibatkan mikroorganisme.
Contohnya adalah mengolah limbah organik jadi pupuk kompos. Pengolahan limbah anorganik tidak melibatkan mikroorganisme. Limbah anorganik diolah dengan mendaur lagi jadi produk lain yang dapat dimanfaatkan didalam jangka sementara panjang.
Perbedaan limbah organik dan anorganik jadi pengetahuan yang kudu diketahui dan dimengerti oleh seluruh orang dikarenakan penerapannya tidak terlepas berasal dari kehidupan sehari-hari. Semakin banyak yang mengetahui mengenai perbedaan keduanya, maka sistem pengolahan limbah dapat dijalankan dengan lebih enteng dan cepat. Apabila tidak diolah dengan baik, limbah akan menumpuk dan berdampak pada lingkungan.